MAU DAPAT UANG SECARA ONLINE? AYO BURUAN SIGN UP DI KLIKOT (mirip Facebook).

Kamis, 30 Juni 2011

Makna Dibalik Isra Mi'raj

"Katakanlah ! Percayalah atau tidak usah percaya sesungguhnya orang-orang yang diberi pengetahuan sebelumnya apabila Al-quran dibacakan kepada mereka, mereka menyungkur atas muka mereka sambil bersujud." (QS. 17 : 107)

Ayat Al-Quran tersebut merupakan "ujian" dari Allah SWT. kepada seluruh manusia apakah mereka percaya atau tidak dengan kejadian Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW. Secara historis, Isra Mi'raj merupakan perjalanan Nabi Muhammad SAW., dari Mekah ke Bait Al-Maqdis, naik ke Sidrat Al-Muntaha —bahkan melampauinya— lalu kembali ke Mekah dalam waktu sangat singkat. Peristiwa itu membuktikan ilmu dan kodrat Ilahi menjangkau bahkan melampaui segala sesuatu, demikian tegas Quraish Shihab pakar tafsir yang pernah menjadi Menteri Agama.

Memang, dapat saja kaum empiris dan rasionalis yang melepaskan diri dari bimbingan wahyu Ilahi berkata, "Bagaimana mungkin persitiwa tersebut dapat terjadi, bukanlah ia tidak sesuaidengan hukum-hukum alam, tidak dapat dibuktikan dengan patokan-patokan logika ? Bagaimana mungkin kecepatan yang melebihi kecepatan cahaya dapat terjadi pada seseorang ?"

Kita dapat berkata kepada mereka, "Kenyataan ilmiah menunjukkan bahwa setiap sistem gerak mempunyai perhitungan waktu yang berbeda dengan sistem gerak yang lain. Kenyataan empiris pun membuktikan bahwa kebutuhan akan waktu untuk mencapai suatu sasaran berbeda antara sesuatu dan lainnya." Allah SWT. menegaskan,


"Dan sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran, dan perintah Kami (Allah) hanyalah suatu perkataan seperti kejapan mata" (QS. 54 : 49-50)


"Sesungguhnya keadaan-Nya bila dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya : Jadilah ! Maka terjadilah ia." (QS. 36 : 82)

Saat melakukan Isra Mi'raj, Nabi Muhammad SAW. diantar menuju surga oleh Malaikat Jibril. Pada surga pertama, Nabi melihat seseorang yang memiliki daya tarik luar biasa. Jibril menjelaskan, "Inilah ayahmu, Adam." Adam menyambutnya dan berkata kepada Nabi, "Selamat datang anak baik dan nabi yang budiman."

Berikutnya, Nabi diantarkan Jibril ke surga kedua, Darulqarar (tempat kesetiaan). Di surga ini Nabi bertemu dengan dua laki-laki tampan yang duduk di atas singgasana yang terbuat dari batu rubi merah. Nabi bertanya, "Siapa mereka berdua ?" Jibril menjawab, "Mereka berdua keluargamu, Yahya dan Isa."

Nabi bergerak di angkasa selama 500 ribu tahun cahaya yang lain hingga mereka mencapai surga ketiga, yaitu tempat keabadian (Darulkhulud). Nabi melihat sosok lelaki yang sangat tampan yang dengan ketampanannya tersebut membuat segala sesuatu takjub. "Ini Yusuf, sang rasul," kata Jibril. Nabi Muhammad mendekatinya dan menyalaminya Yusuf membalas salam itu dengan sambutan yang terbaik. Jibril berkata, "Dari ketampanan Yusuf diciptakan keindahan seluruh manusia, ia adalah keindahan bulan purnama, matahari, dan bintang-bintang."

Pada perjalanan ke surga keempat yaitu surga perlindungan (Jannatulma'wa) Nabi SAW. melihat para malaikat berdiri, duduk, dan menunduk memuji Allah SWT. seraya berkata, "Keagungan untuk raja Mahasuci, Tuhan bagi malaikat dan ruh." Nabi bertanya pada Jibril, "Hai Jibril bukankah itu doa kakekku Ibrahim ?" Jibril menjawab, "Ya inilah cara bagaimana kakekmu Ibrahim berdoa. Allah SWT. sangatlah bahagia dengan doa ini. Allah SWT. memerintahkan mereka untuk mengulang doa yang sama. Jika setiap orang membacakan pujian di antara manusia, Allah SWT. akan memberikan pahala menurut jumlah malaikat ini." Di dalam surga ini Nabi berjumpa dengan seorang lelaki yang bersandar pada kitab umat manusia yang dituliskan di situ jumlah seluruh amal mereka. Nabi bertanya, "Siapa ini ?" Jibril menjawab dia adalah Nabi Idris. Nabi mendekati Idris dan mengucapkan salam kepadanya. Idris menjawab dan berkata, "Selamat datang saudara yang saleh dan nabi paripurna."

Nabi dalam perjalanan selanjutnya sampai ke surga kelima. Surga ini disebut surga keindahan dan kebahagiaan (Jannatunnaim). Di surga kelima ini Nabi melihat lima perempuan yang cantik dan memancarkan cahaya yang membuat mereka muncul seperti intan yang dikelilingi mutiara. Nabi lalu bertanya, "Siapa mereka wahai Jibril ?" Jibril menjawab, "Ini Hawa, ibu semua manusia. Ini perawan Mariam, ibu Isa. Ini ibu Musa, Yukabid, dan ini Asyiah, istri Firaun." Perempuan kelima kelihatan seperti matahari di antara bintang gemintang. Cahayanya memancarkan ke penghuni surga lainnya seperti angin sepoi-sepoi lembut yang melintasi dedaunan di pepohonan. Jibril berkata, "Ini malaikat yang mewakili putrimu Fatimah wahai Nabi." Nabi bertanya, "Wahai Jibril apa rahasia surga ini ?" Jibril menjawab, "Allah SWT. menciptakan surga ini untuk mencerminkan keindahan dan kesempurnaan perempuan."

Lalu, nabi melanjutkan perjalanan ke surga keenam yaitu Adn dan ke surga ketujuh yaitu Firdaus. Berikutnya, Nabi dan Jibril menempuh sekali lagi perjalanan sehingga sampai pada batas absolut dari intelek yang tercipta, namanya Sidrat Al-Muntaha.

Akhirnya, harus diyakini dengan penuh keimanan bahwa peristiwa Isra Mi'raj hanya terjadi sekali sehingga tidak dapat diamati, dicoba-coba, atau dilakukan terhadapnya suatu percobaan. Jika demikian, setiap usaha untuk membuktikannya secara ilmiah menjadi tidak ilmiah lagi. Tentunya seorang Muslim memercayai peristiwa Isra Mi'raj karena tidak ada perbedaan antara peristiwa yang hanya terjadi sekali dan yang terjadi berulang-ulang, selama yang menjadikannya adalah Allah SWT.

Wallahu a'lam bishowab.***

Sumber: klik disini

Rabu, 22 Juni 2011

Kesederhanaan Rasulullah

"Tidak bakal susah orang yang hidup sederhana." Demikian sabda Nabi Muhammad SAW dalam riwayat Imam Ahmad. Hadis ini hanyalah salah satu dari sekian banyaknya sabda Nabi yang menyerukan pentingnya hidup sederhana. Dan, prinsip kesederhaan ini tidak hanya terucap melalui kata-kata tetapi juga mengejawantah dalam laku keseharian beliau.

Ibnu Amir pernah memberikan kesaksian perihal hebatnya kesederhanaan dan ketawadhuan  Rasulullah, di tengah kedudukannya yang luhur di antara umat manusia. "Aku pernah melihat Rasul melempar jumrah dari atas unta tanpa kawalan pasukan, tanpa senjata, dan juga tanpa pengawal."

Menurut Ibnu Amir, Rasul menaiki keledai berpelanakan kain beludru dan dibonceng pula. Sering menjenguk orang yang sakit, mengantar jenazah, menghadiri undangan dari seorang budak, mengesol sandalnya, menambal pakaiannya, dan mengerjakan pekerjaan rumah bersama istri-istrinya.

Pernah suatu ketika, Rasulullah bertemu dengan seorang laki-laki yang kemudian gemetar karena kewibawaan beliau. Melihat hal itu, Muhammad SAW berujar untuk menenangkan laki-laki tersebut, "Tenanglah aku bukanlah seorang raja, namun aku hanyalah anak dari wanita Quraisy yang makan dendeng."

Saat dia berkumpul dan berbaur dengan para sahabatnya, tak tebersit sedikit pun sikap untuk menonjolkan dirinya. Sehingga, manakala ada seorang tamu asing datang ia tak bisa membedakan Rasulullah dengan para sahabatnya. Ini memaksanya bertanya yang mana Rasulullah.

Bayangkan, seorang tokoh publik kelas dunia-akhirat sulit dikenali lantaran kesederhanaan dan ketawadhuannya. Memilih hidup sederhana tidak identik dengan hidup miskin, atau memerosokkannya dalam kemiskinan, sebagaimana tecermin dalam hadis di atas. Sementara itu, di kalangan sahabat kita mengenal Mush'ab bin Umair.

Pemuda ini kaya raya, tampil trendi, dan serbamewah namun ketika tersibghah dengan nilai-nilai Islam, ia menjadi pemuda yang sederhana. Demikian Islam menginspirasi umatnya, yakni sederhana dalam berbagai hal, mulai dari cara berpakaian, bertempat tinggal, berkendaraan, dan sebagainya.

Bukan sebaliknya,  bergaya hidup secara berlebih-lebihan, glamour, boros, dan bermegah-megahan. Allah berfirman, "Makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan." (al-A'raf: 31).

Mengapa demikian, karena terbukti gaya hidup mewah, berlebih-lebihan, konsumtif, dan boros, seringkali  menyeret pelakunya untuk melakukan hal apa pun demi memenuhi segenap nafsu dan ambisinya, serta memuaskan gengsinya. Entah dengan cara  korupsi, mencuri, menipu, dan tindakan negatif lainnya. Wallahu a'lam bish-shawab.

Sumber: klik disini

Senin, 20 Juni 2011

Mengapa Rasulullah Berpoligami

“Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yatim (bilamana kamu mengawininya), maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi: dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (kawinilah) seorang saja, atau budak-budak yang kamu miliki. Yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya”. (QS.An-Nisaa(4):3).

Ayat inilah yang sering dijadikan pegangan bagi orang-orang yang menerapkan poligami. Padahal ayat ini sebenarnya merupakan kelanjutan dari ayat sebelumnya yang bila diperhatikan lebih seksama akan memberikan pengertian lain. Bunyi ayat tersebut adalah sebagai berikut :

“Dan berikanlah kepada anak-anak yatim (yang sudah balig) harta mereka, jangan kamu menukar yang baik dengan yang buruk dan jangan kamu makan harta mereka bersama hartamu. Sesungguhnya tindakan-tindakan (menukar dan memakan) itu, adalah dosa yang besar”.(QS.An-Nisaa(4):2).

Imam Bukhari, Muslim, Abu Daud serta At-Turmuzy meriwayatkan bahwa Urwah ibn Zubair bertanya kepada Aisyah ra mengenai ayat tersebut diatas. Aisyah menjawab bahwa ayat tersebut berkaitan dengan anak yatim yang berada dalam pengawasan seorang wali, dimana hartanya bergabung dengan sang wali. Kemudian karena tertarik akan kecantikan dan terutama karena hartanya, sang wali bermaksud mengawininya dengan tujuan agar ia dapat menguasai hartanya. Ia juga bermaksud tidak memberikan mahar yang sesuai. Aisyah kemudian melanjutkan penjelasannya bahwa setelah itu beberapa sahabat bertanya kepada rasulullah saw mengenai perempuan. Maka turunlah ayat 127 surat An-Nisaa sebagai berikut :

“Dan mereka minta fatwa kepadamu tentang para wanita. Katakanlah: “Allah memberi fatwa kepadamu tentang mereka, dan apa yang dibacakan kepadamu dalam Al Qur’an (juga memfatwakan) tentang para wanita yatim yang kamu tidak memberikan kepada mereka apa yang ditetapkan untuk mereka, sedang kamu ingin mengawini mereka dan tentang anak-anak yang masih dipandang lemah. Dan (Allah menyuruh kamu) supaya kamu mengurus anak-anak yatim secara adil. Dan kebajikan apa saja yang kamu kerjakan, maka sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahuinya”.

Pada waktu ayat ini diturunkan, dalam tradisi Arab Jahiliah, para wali anak yatim sering mengawini anak asuhnya disebabkan tertarik akan harta dan kecantikannya, namun bila si anak yatim tidak cantik ia menghalangi lelaki lain mengawini mereka karena khawatir harta mereka terlepas dari tangan para wali. Karena itulah Allah berfirman “jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yatim (bilamana kamu mengawininya)”,( kamu dalam ayat ini maksudnya ditujukan kepada para wali anak yatim),” maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi: dua, tiga atau empat….”

Begitulah penjelasan Aisyah. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ayat tersebut diatas bukanlah anjuran untuk berpoligami. Pada kenyataannya poligami telah dikenal dan dipraktekan berbagai lapisan masyarakat di berbagai penjuru dunia, baik dunia Barat maupun Timur, sejak dahulu kala dengan jumlah yang tak terbatas pula. Bahkan sebagian para nabi sebelum rasulullahpun seperti Ibrahim as, Musa as dan Daud as juga berpoligami.

Jadi bukan agama Islam yang mengajarkan hal tersebut.. Islam memang membolehkan namun hanya sebagai jalan keluar bagi yang memerlukannya, tergantung situasi dan kondisi, apakah lebih banyak manfaat atau mudharatnya. Itupun dengan syarat yang tidak mudah dan membatasinya tidak lebih dari 4.  Seorang suami sekaligus ayah dalam Islam wajib bertanggung jawab terhadap perbuatan dan kebutuhan semua istri dan anak yang dimilikinya, secara adil.

Namun, bila ditelaah lebih lanjut, ”jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (kawinilah) seorang saja,… . Yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya”, menunjukkan bahwa dengan tidak berpoligami adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya. Karena dengan begitu, seorang suami tidak perlu merasa ada kekhawatiran berbuat tidak adil terhadap istri maupun anaknya.

“Dan kamu sekali-kali tidak akan dapat berlaku adil di antara isteri- isteri (mu), walaupun kamu sangat ingin berbuat demikian, karena itu janganlah kamu terlalu cenderung (kepada yang kamu cintai), sehingga kamu biarkan yang lain terkatung-katung. Dan jika kamu mengadakan perbaikan dan memelihara diri (dari kecurangan), maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.(QS.An-Nisaa(4):129).

Dengan demikian jelas Poligami bukanlah sunah apalagi wajib. Namun bila alasannya ingin meneladani rasulullah, perlu diingat bahwa beliau lebih lama bermonogami daripada berpoligami. Pada saat poligami adalah suatu hal yang lumrah di tanah Arab, dimana kebanyakan laki-laki beristri hingga lebih dari 10, rasulullah lebih memilih untuk bermonogami bersama istri tercinta, Siti Khadijjah ra, selama lebih kurang 25 tahun, hingga akhir hayat sang istri.

Padahal usia rasulullah saat menikah baru 25 tahun, usia dimana dorongan syahwat seorang laki-laki sedang tinggi-tingginya, sementara Siti Khadijjah sendiri telah berusia 40 tahun. Dan kalaupun rasulullah memang menghendakinya, beliau dapat dengan mudah menikah lagi dengan banyak perempuan tanpa melanggar adat dan tradisi yang berlaku pada masa itu. Kemudian kurang-lebih 2 tahun setelah wafatnya Siti Khadijjah, rasulullah menikah lagi, yaitu pada periode Madinah, periode yang penuh peperangan.

Jadi sungguh mustahil bila ada yang berpendapat bahwa rasulullah berpoligami demi mengejar kesenangan duniawi belaka. Perlu diingat, bahwa semua perempuan yang menjadi istri rasulullah adalah janda, kecuali Aisyah ra, dan kesemuanya adalah untuk tujuan menyukseskan dakwah dan membantu menyelamatkan dan mengangkat derajat perempuan-perempuan yang kehilangan suami. Dan sebagian besar bukanlah perempuan-perempuan yang dikenal memiliki daya tarik yang memikat.

Berikut istri-istri rasulullah dan latar belakang mengapa rasulullah mengawininya.

1.Siti Khadijjah binti Khuwailid ra.
Ia adalah seorang saudagar perempuan kaya-raya yang dikenal berahlak mulia dan terhormat. Ia mengetahui bahwa Muhammad adalah seorang pemuda yang jujur dan berahlak mulia, oleh sebab itu ia mempercayakan perniagaannya dibawa oleh pemuda tersebut. Nabi saw menerima wahyu pertama 15 tahun setelah perkawinannya dengan Khadujjah ra. Dialah orang pertama yang membenarkan, mendukung dan mempertaruhkan seluruh kekayaannya demi kelancaran dakwah Islam. Ia terus mendampingi rasulullah sebagai satu-satunya istri hingga wafatnya pada usia 65 tahun.

2. Aisyah binti Abu Bakar Ash-Shiddiq ra.
Ia satu-satunya istri rasulullah yang ketika dinikahi masih gadis. Abu Bakarlah yang membujuk rasulullah agar mau mengawini putrinya tersebut, karena ia tidak tega melihat rasulullah terus bersedih hati ditinggal wafat Siti Khadijjah.

3. Siti Saudah binti Zam’ah ra.
Ia seorang janda berumur yang ditinggal wafat suaminya ketika mereka hijrah ke Habasyah(Ethiopia) guna menghindari serangan kaum musyrik. Ia terpaksa kembali ke Mekah sambil menanggung beban kehidupan anak-anaknya dengan resiko dipaksa murtad oleh kaumnya. Rasulullah menikahinya dalam keadaan demikian.

4. Hind binti Abi Umayyah atau Ummu Salamah ra.
Juga seorang janda berumur. Suaminya luka parah dalam perang Uhud kemudian gugur tak lama kemudian. Rasulullah menikahinya sebagai penghormatan atas jasa suaminya dan demi menanggung anak-anaknya.

5. Ramlah binti Abu Sufyan ra atau Ummu Habibah.
Ia meninggalkan orang-tuanya dan berhijrah ke Habasyah bersama suaminya. Namun sampai ditujuan, sang suami murtad dan menceraikannya. Untuk menghiburnya, rasulullah menikahinya sekaligus dengan harapan dapat menjalin hubungan dengan ayahnya yang waktu itu salah satu tokoh utama kaum musyrik Mekah.

6. Juwairiyah binti Al-Harits ra.
Ia seorang putri kepala suku yang tertawan dalam salah satu peperangan. Keluarganya datang untuk memohon kebebasannya. Namun dalam pertemuan tersebut ternyata mereka tertarik kepada Islam dan kemudian memeluknya, demikian juga Juwairiyah. Sebagai penghormatan rasulullah menikahinya sambil berharap seluruh anggota sukunya memeluk Islam. Ternyata harapan tersebut terlaksana.

7. Hafsah binti Umar Ibnul Khatab ra.
Ayahnya sangat bersedih hati ketika suami Hafsah wafat. Ia ‘menawarkan’ agar Abu Bakar mau menikahinya, namun tidak ada jawaban. Demikian juga ketika Umar kembali ‘menawarkan’ kepada Usman bin Affan. Ketika kemudian ia mengadukan kesedihan ini kepada rasulullah, beliau menghiburnya dengan menikahi putrinya itu sekaligus sebagai penghargaan beliau atas sang ayah.

8.Shaffiyah binti Huyaiy ra.
Ia seorang perempuan Yahudi yang tertawan dalam perang dan dijadikan hamba sahaya oleh salah seorang pasukan muslimin yang menawannya. Kemudan ia memohon kepada rasulullah agar dimerdekakan. Rasulullah mengajukan 2 pilihan ; dimerdekakan dan dipulangkan kepada keluarganya atau dimerdekakan dan tetap tinggal bersama kaum muslimin. Ternyata ia memilih tinggal dan malah memeluk Islam.  Sebagai penghargaan rasulullah menikahinya.

9. Zainab binti jahsyi ra.
Ia sepupu rasulullah dan beliau menikahkannya dengan Zaid ibn Haritsah, bekas anak angkat dan budak beliau. Rumah tangga mereka tidak bahagia sehingga mereka bercerai dan sebagai penanggung jawab perkawinan yang gagal tersebut , rasulullah menikahinya atas perintah Allah.(lihat QS Al-Ahzab (33):37). Ayat ini sekaligus merupakan perintah Allah swt untuk membatalkan adat Arab Jahiliyah yang menganggap anak angkat sebagai anak kandung sehingga tidak boleh mengawini bekas istri mereka.

10. Zainab binti Khuzaimah  ra.
Ia seorang janda, suaminya gugur dalam perang Uhud dan tidak seorangpun dari kaum muslimin setelah itu mau menikahinya. Kemudian rasulullah menikahinya.

11. Maryah Al-Qibthiyyah ra.
Ia seorang hamba sahaya, hadiah dari penguasa Mesir, Muqauqis. Setelah dimerdekakan dan masuk Islam, rasulullah menikahinya. Ia adalah satu-satunya istri rasulullah diluar Khadijjah yang dikarunia anak walaupun kemudian meninggal ketika masih bayi.


(Lihat QS.Al-Ahzab(33):50 mengenai kekhususan rasulullah dalam masalah perkawinan.)


Pasti ada hikmah dibalik semua peraturanNya. Wallahu’alam bishawab.

Maha benar Allah dengan segala firman-Nya.

Sumber : klik disini

Kamis, 16 Juni 2011

Mengapa Nabi Muhammad menyukai kucing?

Nabi Muhammad SAW memiliki kucing peliharaan bernama Mueeza.
Setiap Nabi menerima tamu di rumah, nabi SELALU menggendong Mueeza dan ditaruh di pahanya.
Salah satu sifat Mueeza yang paling Nabi sukai: Mueeza selalu mengeong ketika mendengar adzan, seolah-olah ngeongnya seperti mengikuti lantunan suara adzan.
Nabi berpesan untuk menyayangi kucing peliharaan layaknya menyanyangi keluarga sendiri.
Pernah suatu kali Nabi hendak mengambil jubahnya, ternyata Muezza sedang tidur di atasnya.. Nabi pun memotong belahan lengan yang ditiduri mueeza dari jubahnya supaya tidak membangunkan Muezza.
Ketika Nabi pulang ke rumah, Muezza terbangun dan merunduk kepada majikannya.
Sebagai balasan, Nabi menyatakan kasih sayangnya dengan mengelus lembut ke badan kucing itu. Nabi menekankan bahwa kucing itu tidak najis.
Bahkan diperbolehkan untuk berwudhu menggunakan air bekas minum kucing karena dianggap suci.
Abu Qatadah berkata bahwa Nabi SAW pernah bersabda, "Kucing itu tidak najis. Ia binatang yang suka berkeliling di rumah (binatang rumahan),"
[HR At-Tirmidzi, An-Nasa'i, Abu Dawud, dan Ibnu Majah].
Diriwayatkan dan Ali bin Al-Hasan, dan Anas yang menceritakan bahwa Nabi Saw pergi ke Bathhan suatu daerah di Madinah.
Lalu, beliau berkata, "Ya Anas, tuangkan air wudhu untukku ke dalam bejana."
Lalu, Anas menuangkan air. Ketika sudah selesai, Nabi menuju bejana.
Namun, seekor kucing datang dan menjilati bejana. Melihat itu, Nabi berhenti sampai kucing tersebut berhenti minum lalu berwudhu.
Nabi ditanya mengenai kejadian tersebut, beliau menjawab, "Ya Anas, kucing termasuk perhiasan rumah tangga, ia tidak dikotori sesuatu, bahkan tidak ada najis."
Diriwayatkan dari Dawud bin Shalih At-Tammar dan ibunya yang menerangkan bahwa budaknya memberikan Aisyah semangkuk bubur.
Namun, ketika ia sampai di rumah Aisyah, tenyata Aisyah sedang shalat. Lalu, ia memberikan isyarat untuk menaruhnya.
Sayangnya, setelah Aisyah menyelesaikan shalat, ia lupa pada buburnya. Datanglah seekor kucing, lalu memakan sedikit bubur tersebut.
Ketika ia melihat bubur tersebut dimakan kucing, 'Aisyah ra. lalu membersihkan bagian yang disentuh kucing, dan Aisyah memakannya.
Rasulullah Saw bersabda, "Ia tidak najis. Ia binatang yang berkeliling."
Aisyah pernah melihat Rasulullah Saw berwudhu dari sisa jilatan kucing,
[HR AlBaihaqi, Abd Al-Razzaq, dan Al-Daruquthni].
Hadis ini diriwayatkari Malik, Ahmad, dan imam hadis yang lain. Oleh karena itu, kucing adalah binatang, yang badan, keringat, bekas dari sisa makanannya suci.

FAKTA ILMIAH

  • Berbagai sumber yang dapat dipercaya dan hasil penelitian laboratorium menyimpulkan bahwa kucing tidak memiliki kuman dan mikroba.Liurnya bersih dan membersihkan.
  • Menurut Dr. George Maqshud, ketua laboratorium di Rumah Sakit Hewan Baitharah, jarang sekali ditemukan adanya kuman pada lidah kucing. Jika kuman itu ada, maka kucing itu akan sakit.
  • Dr. Gen Gustafsirl menemukan bahwa kuman yang paling banyak terdapat pada anjing,manusia 1/4 anjing, ucing 1/2 manusia.
  • Dokter hewan di rumah sakit hewan Damaskus, Sa'id Rafah menegaskan bahwa kucing memiliki perangkat pembersih yang bernama lysozyme.
  • Kucing tidak suka air karena air merupakan tempat yang sangat subur untuk pertumbuhan bakteri, terlebih pada genangan air (lumpur, genangan hujan, dll).
  • Kucing sangat menjaga kestabilan kehangatan tubuhnya. Ia tdk banyak berjemur dan tidak dekat2 dgn air.Tujuannya agar bakteri tidak berpindah kepadanya. Inilah yang menjadi faktor tidak adanya kuman pada tubuh kucing.
  •  Hasil penelitian kedokteran dan percobaan yang telah di lakukan di laboratorium hewan, ditemukan bahwa badan kucing bersih secara keseluruhan. Ia lebih bersih dari manusia.
  • Pada kulit kucing terdapat otot yang berfungsi untuk menolak telur bakteri.Otot kucing itu juga dapat menyesuaikan dengan sentuhan otot manusia.
  • Zaman dahulu kucing dipakai untuk terapi. Dengkuran kucing yang 50Hz baik buat kesehatan. Selain itu mengelus kucing juga bisa menurunkan tingkat stress.
Sumber : klik disini

Senin, 13 Juni 2011

Perbedaan Ketampanan Nabi Muhammad dengan Nabi Yusuf

Nabi Muhammad dan Nabi Yusuf keduanya mendapatkan keistimewaan ketampanan yang masyhur. Namun Nabi Muhammad memiliki sebuah kelebihan yang tidak dimiliki oleh Nabi Yusuf yaitu al Haibah al Jalaliyah wa  Dlou-un Nuroniyah.
Haibah yang tidak di miliki oleh Nabi Yusuf ini membuat ketampanannya menghipnotis para wanita dan digandrungi banyak orang. Haibah yang tidak dimiliki Nabi Yusuf ini juga menyebabkan kakak-kakaknya mendengki padanya dan berusaha mencelakainya.
al Haibah al Jalaliyah yang dimiliki Nabi Muhammad menjadikan kewibawaannya lebih mendominasi daripada ketampanannya, hingga tak seorangpun wanita berani menatapnya karena rasa hormat kepadanya, apalagi tergila-gila seperti yang dilakukan tuan putri Nabi Yusuf.
Rasulullah juga memiliki Dlou-un Nuroniyah, cahaya yang menerangi....dikisahkan suatu saat isteri nabi menjahit baju, tiba-tiba lampunya mati, karena saking terkejutnya jarum yang digunakan menjahit itu terlempar entah kemana. Ketika Nabi keluar dan bertanya ada apakah gerangan? seketika itu isteri nabi melihat cahaya dari tubuh Nabi hingga jarum yang terlempar itu bisa terlihat. shubhanallah.

Sumber : klik disini

Jumat, 10 Juni 2011

Mukjizat Nabi Muhammad SAW

Mukjizat Muhammad adalah kemampuan luar biasa yang dimiliki nabi Muhammad untuk membuktikan kenabiannya. Dalam Islam, mukjizat terbesar Muhammad adalah Al-Qur’an. Selain itu, Muhammad juga diyakini pernah membelah bulan pada masa penyebaran Islam di Mekkah dan melakukan Isra dan Mi’raj tidak sampai satu hari. Kemampuan lain yang dimiliki Muhammad adalah kecerdasannya mengenai ilmu ketuhanan. Hal ini tidak sebanding dengan dirinya yang ummi atau buta huruf. Walau begitu, umat Islam meyakini bahwa setiap hal dalam kehidupan Muhammad adalah mukjizat. Hal itu terbukti dari banyaknya kumpulan hadits yang diceritakan para sahabat mengenai berbagai mukjizat Muhammad. Berikut ini adalah 62 mukjizat yang dimiliki nabi Muhammad :

Masa Kecil Muhammad
  1. Aminah binti Wahab, ibu Muhammad pada saat mengandung Muhammad tidak pernah merasa lelah seperti wanita pada umumnya.
  2. Saat melahirkan Muhammad, Aminah binti Wahab tidak merasa sakit seperti wanita sewajarnya.
  3. Muhammad dilahirkan dalam keadaan sudah berkhitan.
  4. Pada usia 5 bulan ia sudah pandai berjalan, usia 9 bulan ia sudah mampu berbicara dan pada usia 2 tahun ia sudah bisa dilepas bersama anak-anak Halimah yang lain untuk menggembala kambing.
  5. Halimah binti Abi-Dhua’ib, ibu susuan Muhammad dapat menyusui kembali setelah sebelumnya ia dinyatakan telah kering susunya. Halimah dan suaminya pada awalnya menolak Muhammad karena yatim. Namun, karena alasan ia tidak ingin dicemooh Bani Sa’d, ia menerima Muhammad. Selama dengan Halimah, Muhammad hidup nomaden bersama Bani Sa’d di gurun Arab selama empat tahun.
  6. Abdul Muthalib, kakek Muhammad menuturkan bahwa berhala yang ada di Ka’bah tiba-tiba terjatuh dalam keadaan bersujud saat kelahiran Muhammad. Ia juga menuturkan bahwa ia mendengar dinding Ka’bah berbicara, “Nabi yang dipilih telah lahir, yang akan menghancurkan orang-orang kafir, dan membersihkan dariku dari beberapa patung berhala ini, kemudian memerintahkan untuknya kepada Zat Yang Merajai Seluruh Alam Ini.”
  7. Dikisahkan saat Muhammad berusia empat tahun, ia pernah dibedah perutnya oleh dua orang berbaju putih yang terakhir diketahui sebagai malaikat. Peristiwa itu terjadi di ketika Muhammad sedang bermain dengan anak-anak Bani Sa’d dari suku Badui. Setelah kejadian itu, Muhammad dikembalikan oleh Halimah kepada Aminah. Sirah Nabawiyyah, memberikan gambaran detai bahwa kedua orang itu, “membelah dadanya, mengambil jantungnya, dan membukanya untuk mengelurkan darah kotor darinya. Lalu mereka mencuci jantung dan dadanya dengan salju.” Peristiwa seperti itu juga terulang 50 tahun kemudian saat Muhammad diisra’kan ke Yerusalem lalu ke Sidratul Muntaha dari Mekkah.
  8. Dikisahkan pula pada masa kecil Muhammad, ia telah dibimbing oleh Allah. Hal itu mulai tampak setelah ibu dan kakeknya meninggal. Dikisahkan bahwa Muhammad pernah diajak untuk menghadiri pesta dalam tradisi Jahiliyah, namun dalam perjalanan ke pesta ia merasa lelah dan tidur di jalan sehingga ia tidak mengikuti pesta tersebut.
  9. Pendeta Bahira menuturkan bahwa ia melihat tanda-tanda kenabian pada diri Muhammad. Muhammad saat itu berusia 12 tahun sedang beristirahat di wilayah Bushra dari perjalannya untuk berdagang bersama Abu Thalib ke Syiria. Pendeta Bahira menceritakan bahwa kedatangan Muhammad saat itu diiringi dengan gumpalan awan yang menutupinya dari cahaya matahari. Ia juga sempat berdialog dengan Muhammad dan menyaksikan adanya sebuah “stempel kenabian” (tanda kenabian) di kulit punggungnya.
  10. Mukjizat lain adalah Muhammad pernah memperpendek perjalanan. Kisah ini terjadi saat pulang dari Syiria. Muhammad diperintahkan Maisarah membawakan suratnya kepada Khadijah saat perjalanan masih 7 hari dari Mekkah. Namun, Muhammad sudah sampai di rumah Khadijah tidak sampai satu hari. Dalam kitab as-Sab’iyyatun fi Mawadhil Bariyyat, Allah memerintahkan pada malaikat Jibril, Mikail, dan mendung untuk membantu Muhammad. Jibril diperintahkan untuk melipat tanah yang dilalui unta Muhammad dan menjaga sisi kanannya sedangkan Mikail diperintahkan menjaga di sisi kirinya dan mendung diperintahkan menaungi Muhammad.
Kharisma
  1. Tatapan mata yang menggetarkan Ghaurats bin Harits, yaitu seorang musuh yang sedang menghunus pedang kearah leher Muhammad.
  2. Menjadikan tangan Abu Jahal kaku.
  3. Jin yang bernama Muhayr bin Habbar membantu dakwah Muhammad, kemudian jin itu diganti namanya menjadi Abdullah bin Abhar.
Menghilang Dan Menidurkan Musuh
  1. Menghilang saat akan dibunuh oleh utusan Amr bin at-Thufail dan Ibad bin Qays utusan dari Bani Amr pada tahun 9 Hijriah atau Tahun Utusan.
  2. Menghilang saat akan dilempari batu oleh Ummu Jamil, bibi Muhammad ketika ia duduk di sekitar Ka’bah dengan Abu Bakar.
  3. Menghilang saat akan dibunuh Abu Jahal dimana saat itu ia sedang shalat.
  4. Menidurkan 10 pemuda Mekkah yang berencana membunuhnya dengan taburan pasir.
Binatang, Tumbuhan, Alam Dan Benda Mati
  1. Seekor srigala berbicara kepada Muhammad.
  2. Berbicara dengan unta yang lari dari pemiliknya yang menyebabkan masyarakatnya meninggalkan shalat Isya’.
  3. Berbicara dengan unta pembawa hadiah raja Habib bin Malik untuk membuktikan bahwa hadiah tersebut bukan untuk Abu Jahal melainkan untuk Muhammad.
  4. Mengusap kantung susu seekor kambing untuk mengeluarkan susunya yang telah habis.
  5. Dua Sahabat Nabi saw dibimbing oleh cahaya.
  6. Mimbar menangis setelah mendengar bacaan ayat-ayat Allah.
  7. Pohon kurma dapat berbuah dengan seketika.
  8. Batang pohon kurma meratap kepada Muhammad.
  9. Pohon menjadi saksi dan dibuat berbicara kepada Muhammad.
  10. Berhala-berhala runtuh dengan hanya ditunjuk oleh Muhammad.
  11. Mendatangkan hujan dan meredakan banjir saat musim kemarau tahun 6 Hijriah di Madinah yang saat itu mengalami kekeringan.
  12. Berbicara dengan gunung untuk mengelurkan air bagi Uqa’il bin Abi Thalib yang kehausan.
  13. Berbicara dengan gilingan tepung Fatimah yang takut dijadikan batu-batu neraka.
  14. Merubah emas hadiah raja Habib bin Malik menjadi pasir di gunung Abi Qubaisy.
  15. Memerintahkan gilingan tepung untuk berputar dengan sendirinya.
  16. Tubuh Muhammad memancarkan petir ketika hendak di bunuh oleh Syaibah bin ‘Utsman pda Perang Hunain.
Makanan Dan Minuman
  1. Makanan yang di makan oleh Muhammad mengagungkan Nama Allah.
  2. Makanan sedikit yang bisa dimakan sebanyak 800 orang pada Perang Khandaq.
  3. Roti sedikit cukup untuk orang banyak.
  4. Sepotong hati kambing cukup untuk 130 orang.
  5. Makanan yang dimakan tidak berkurang justru bertambah tiga kali lipat.
  6. Menjadikan beras merah sebanyak setengah kwintal yang diberikan kepada orang Badui Arab tetap utuh tidak berkurang selama berhari-hari.
  7. Menjadikan minyak samin Ummu Malik tetap utuh tidak berkurang walau telah diberikan kepada Muhammad.
  8. Air memancar dari sela-sela jari. Kemudian air itu untuk berwudhu 300 orang sahabat hanya dengan semangkuk air.
  9. Susu dan kencing unta bisa menyembuhkan penyakit atas ijin Allah.
Mendo’akan Dan Menyembuhkan
  1. Menyembuhkan betis Ibnu Al-Hakam yang terputus pada Perang Badar, kemudian Muhammad meniupnya, lalu sembuh seketika tanpa meresakan sakit sedikit pun.
  2. Mata Qatadah terluka pada Perang Uhud, sehingga jatuh dari kelopaknya, kemudian oleh Muhammad mata tersebut dimasukkan kembali dan menjadi lebih indah dari sebelumnya.
  3. Mendo’akan untuk menumbuhkan gigi salah seorang sahabatnya bernama Sabiqah yang rontok sewaktu perang.
  4. Mendo’akan Anas bin Malik dengan banyak harta dan anak.
  5. Menyembuhkan daya ingat Abu Hurayrah yang pelupa.
  6. Menyembuhkan penyakit mata Ali bin Abi Thalib saat pemilihan pembawa bendera pemimpin dalam perang Khaibar.
  7. Menyembuhkan luka gigitan ular yang diderita Abu Bakar dengan ludahnya saat bersembunyi di Gua Tsur dari pengejaran penduduk Mekah.
  8. Menyembuhkan tangan wanita yang lumpuh dengan tongkatnya.
  9. Menyambung tangan Badui yang putus yang dipotongnya sendiri setelah menampar Muhammad.
  10. Mendoakan supaya Kerajaan Kisra hancur, kemudian do’a tersebut dikabulkan.
  11. Mendoakan Ibnu Abbas menjadi orang yang faqih dalam agama Islam.
Hal Ghaib Dan Ramalan
  1. Mengetahui siksa kubur dua orang dalam makam yang dilewatinya karena dua orang tersebut selalu shalat dalam keadaan kotor karena kencingnya selalu mengenai pakaian shalat.
  2. Mengetahui ada seorang Yahudi yang sedang disiksa dalam kuburnya.
  3. Meramalkan seorang istrinya ada yang akan menunggangi unta merah, dan disekitarnya ada banyak anjing yang menggonggong dan orang tewas. Hal itu terbukti pada Aisyah pada saat Perang Jamal di wilayah Hawwab yang mengalami kejadian yang diramalkan Muhammad.
  4. Meramalkan istrinya yang paling rajin bersedekah akan meninggal tidak lama setelahnya dan terbukti dengan meninggalnya Zainab yang dikenal rajin bersedekah tidak lama setelah kematian Muhammad.
  5. Meramalkan Abdullah bin Abbas akan menjadi “bapak para khalifah” yang terbukti pada keturunah Abdullah bin Abbas yang menjadi raja-raja kekhalifahan Abbasiyah selama 500 tahun.
  6. Meramalkan umatnya akan terpecah belah menjadi 73 golongan.
Mukjizat Terbesar
  1. Membelah bulan dua kali untuk membuktikan kenabiannya pada penduduk Mekkah.
  2. Isra ke Masjidil Aqsa dari Masjidil Haram lalu Mi’raj ke Sidratul Muntaha dari Baitul Maqdis tidak sampai satu malam pada tanggal 27 Rajab tahun 11 Hijriah.
  3. Menerima Al-Qur’an sebagai Firman Tuhan terakhir padahal ia seorang yang buta huruf
Sumber: klik disini